Diposkan pada Uncategorized

Kerja di Tambang, Asyik Kok

Bermula dari blogwalking ke sana ke mari eh nemu postingan seseorang tentang pengalamannya bekerja di perusahaan tambang batubara di daerah Sangatta, Kalimantan Timur.

Dari ceritanya mau gak mau saya teringat dengan pengalaman kerja pertama saya setelah lulus kuliah dan jauh dari rumah. Domisili saya di Martapura– Kalimantan Selatan, sedangkan tempat kerja saya di pedalaman Kalimantan Tengah, tepatnya di kecamatan Hayaping, Barito Utara.

Waktu itu saya ditawarin oleh teman sewaktu kuliah untuk menggantikan dia kerja di sana. Soalnya dia diterima menjadi PNS. Karena tergiur dengan berbagai fasilitas dan gaji yang diceritakannya, setengah bulan kemudian saya berangkat ke kota Tanjung (berbatasan dengan kab.Barito Utara) dan kemudian ikut rombongan pekerja tambang ke Barito Utara dengan menggunakan bus karyawan. Waktu tempuh perjalanan sekitar 1,5 jam.

Saya bekerja di perusahaan tambang minyak milik PT. Elnusa Drilling Service. Bukan sebagai teknisi apalagi supervisor, tapi sebagai petugas kesehatan alias medik.
Di sana saya berada satu divisi dengan QHSE (Quality,Health, Savety and Environment) yang dipimpin oleh mas Tengku dari Aceh.
Bahkan saya sekamar dengan dia.

Perusahaan ini dulunya lebih banyak melakukan eksplorasi di Pekanbaru atau Medan. Supervisor dan managernya pun banyak yang didatangkan langsung dari Medan.

Para pekerja tambang tiap harinya ada 2 shift. Shift pertama dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore, shift kedua dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Hampir seluruh pekerja (buruh) tinggal di kota Tanjung. Jadi yang diam dan tinggal di daerah tambang adalah pekerja subkontraktor alat berat, pimpinan perusahaan dan para teknisi, termasuk saya. Jadi saya standby di sana dan harus siap sedia selama 24 jam.

Kantor, kamar, kantin, musholla, kamar mandi dan beberapa ruangan lain di sini berupa kontainer yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa yang dilengkapi dengan AC.  Bahkan kamar manager dan supervisor sudah dilengkapi dengan kamar mandi.

Untuk urusan makanan tersedia lengkap di kantin. Tiap hari pasti ada menu daging, udang dan ikan lengkap dengan lauk dan buah-buahan segar. Kalau sedang gak ada nafsu makan, bahkan kita bisa minta dibikinin indomie rebus (ini request saya tiap malam ke orang dapur, hehe).

Bahkan pakaian kita pun sudah ada bagian laundry yang mengerjakannya. Jadi tinggal masukin ke wadah cucian kotor di depan kamar tiap pagi, pada sore harinya pakaian kita sudah diantar rapi ke kamar.

Saya sempat bekerja hampir 4 bulan saja, karena hampir setahun eksplorasi minyak, perusahaan menghentikan segala proses eksplorasi. Dari kabar yang saya dengar, pada intinya adalah minyak di sini terlalu mentah. Jadi kemungkinan beberapa tahun atau puluhan tahun lagi baru bisa di produksi.
Sedih mendengar kabar ini, karena perusahaan sudah habis ratusan ribu dolar atau bahkan jutaan dolar untuk keseluruhan proses eksplorasi ini. Apalagi selama di sana banyak teman baru dari Jakarta, Bandung, Aceh, Medan dan Pekanbaru yang banyak membantu saya.

19 tanggapan untuk “Kerja di Tambang, Asyik Kok

  1. Temenku ada yg kerja di Morowali, Sulawesi Selatan. Pas di posisi perminyakannya..
    Suasananya mirip bgt spt yg kamu bilang tp denger ceritanya seru sih, mas 😃

  2. Saya sebagai org yang pernah kerja ditambang,
    Klw boleh bilang, kerja di tambang itu penuh tantangan, awalnya sempat takut, tapi setelah diyakini dan dijalani, kerja ditambang itu ternyata asyik byk ilmu yang di dpt, dan jauh dari bayangan yang disampaikan oleh orang-orang kebanyak…. #sekian

Tinggalkan Balasan ke awwgie Batalkan balasan